Cara Benar Menjamu Tamu
Kita simak cerita Ibrahim,
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ * إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ * ** فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ * فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيم
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (Yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? * (ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaamun”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal.” * Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. * Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan.” * (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. mereka berkata: “Janganlah kamu takut”, dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). (QS. Az-Dzariyat: 24 – 28)
Ketika Ibrahim kedatangan tamu malaikat, beliau tidak tahu bahwa mereka malaikat. Beliau terima tamu itu, dan dipersilahkan masuk. Yang unik, begitu mereka masuk, Ibrahim diam-diam ke belakang menemui istrinya dan langsung menyuguhkan daging anak sapi yang gemuk. Beliau hidangkan dan beliau persilahkan mereka makan. Namun apa yang terjadi, mereka tidak memakannya.
Seperti inilah seorang nabi memuliakan tamu. Beliau memuliakan tamunya dengan suguhan tanpa bertanya dan menawarkannya terlebih dahulu. Jika Ibrahim bertanya, tentu mereka tidak akan bersedia disuguhi, karena mereka tidak makan.
Untuk menjamu tamu, tidak perlu ditanya terlebih dahulu, apakah tamunya bersedia dijamu ataukah tidak. Kecuali jika tamunya tidak doyan jamu.